Tentang Saya

My photo
Medan, North Sumatera, Indonesia

Wednesday, March 5, 2008

Pupuk Juga Meroket…… Lebih Gawat lagi !!!


Selasa sore kemaren, aku bertemu dengan teman suami yang ingin membeli laptop second. Jumpa di warung dekat kampus USU, bereunilah si Abang, Walaupun aku udah kenal dengan Abang sudah lebih dari 13 tahuun, tapi aku kurang ingat sama temannya yang ini. Teman Abang ini kerja di distributor pupuk. Katanya sih pupuknya dari Jerman. Pasti bagus dan mahal. Khan import. Berceritalah si teman…..
“Aku kasian liat petani, pupuk makin sulit. Udah payah dapatnya, mahal pula. Padahal aku kerja pake target, maklum masih tetap jadi salesman”…akhirnya pertemuan itu menjadi diskusi alumni fak. Pertanian lha. Mereka kan Sarjana Pertanian.
Katanya mahalnya pupuk bukan saja karena kurs rupiah yang kadang menguat keseringan melemah, melainkan juga karena kekurangan stok. Katanya di luar sana , Eropa (tempat asal pupuk yang dia jual),sedang giat-giatnya pertumbuhan sektor pertanian. Jadi pupuk dipakai sendiri dulu di dalam negeri, kalau ada sisa baru diekspor ke kantornya di Medan. Biasanya, beberapa tahun lalu, berapapun yang diminta ke Jerman sana, misalnya 5000ton, malah ditawarin 10ribu ton. Sekarang, minta 5000ton, malah harus indent, trus dijatah 1000-2000ton. Itu yang pupuk jadi. Alternatif lain, mereka juga punya pabrik pupuk racikan sendiri. Nah, untuk ini, malah bahan baku yang naiknya nauzubillah. Ujung-ujungnya, tetep aja si pupuk jatuhnya mahal juga ke tangan petani.
Beberapa hari lalu, aku lihat di teve dan baca di koran, pupuk bersubsidi langka. Mungkin memang ada oknum-okmun yang nakal yang menimbun pupuk untuk keuntungan pribadi. Ya semoga aja jadi Berkah ama oknum-oknum itu. Dan Allah memberikan petunjuk untuk membuka hati para penimbun itu. Kasian petani. Toh ujung-ujungnya mengeluh juga karena semua bahan mentah makanan naik harga.

No comments: